Kegiatan belajar ( kami menyebutnya dengan "Wirid" ) anggota Forkobamin pada dasarnya berlangsung dalam dua bentuk yakni "Wirid Kelompok" dan wirid gabungan yang biasa kami sebut dengan "Wirid Barantai".
I. Wirid Kelompok Basurah Adat :
Kegiatan belajar ( wirid ) dimasing-masing
Kelompok Basurah Adat diselenggarakan sesuai dengan jadual yang telah
disepakati antara anggota kelompok dengan fasilitator atau guru basurah adat (
dalam hal ini Kamil Malin Mudo ). Berhubung dengan semakin banyaknya jumlah
kelompok belajar rata-rata masing-masing kelompok belajar memperoleh jatah
waktu antara 1 atau 2 kali dalam sebulan.
Kegiatan belajar pada dasarnya
diselenggarakan pada malam hari dengan pertimbangan tidak mengganggu aktifitas
anggota disiang hari, disamping juga untuk lebih memaksimal kan pemanfaatan
waktu yang umumnya dimalam hari lebih longgar dari berbagai kegiatan. Konon
pula ini sudah jadi kebiasaan masyarakat Minangkabau memanfaatkan waktu malam
hari untuk belajar adat dan seni budaya leluhur.
Tempat kegiatan belajar
masing-masing kelompok disepakati di Mushalla atau di Mesjid terdekat (sampai
saat ini sejauh mungkin kami menghindari penyelenggaraannya di rumah
warga).Lagi-lagi meneruskan kebiasaan yang tua-tua dulu. Namun yang lebih
penting tentunya menyesuaikan dengan falsafah "Adat Basandi Syarak -
Syarak Basandi Kitabullah". Justeru dimulai dari pemilihan tempat
penyelenggaraan wiridnya.
II. Wirid Barantai Basurah Adat.
Wirid lengkap bulanan organisasi ini ( yang lazim kami sebut dengan "Wirid Barantai" ). disepakati
pelaksanaannya pada tanggal 11 setiap bulannya, Kegiatan ini
diselenggarakan dilokasi Kelompok Basurah Adat secara bergiliran, yang
diikuti oleh seluruh anggota
Kelompok Basurah Adat yang tergabung kedalam Organisasi Basurah Adat
Minangkabau Kota Padang ( saat tulisan ini diturunkan, yang aktif
sebanyak 16 Kelompok : dari Nagari/Kecamatan
Nanggalo 7 Kelompok dan Nagari Pauh IX/Kecamatan Kuranji 9 Kelompok ).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar